Sangat beruntung karena bertepatan dengan perhelatan akbar Pekan Kebudayaan Aceh (Aceh Culture Festival) saya berada di Banda Aceh. Pekan Kebudayaan Aceh atau yang sering disingkat dengan PKA merupakan kegiatan rutin selama 4 tahun sekali yang diselenggarakan Pemerintah Aceh yang melibatkan seluruh kabupaten kota se Provinsi Aceh. Hal yang melatarbelakangi diselenggarakannya PKA adalah kebudayaan Aceh mampu memperkokoh jatidiri bangsa Indonesia. Kedudukan kebudayaan daerah menjadi sangat penting dalam membentuk kepribadian bangsa. PKA dilaksanakan dengan tujuan melestarikan nilai budaya bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai agama. Beragam hal yang saya temui dalam perhelatan akbar PKA yang ke 6 ini. Selain tari-tarian, kita juga disuguhkan kesenian daerah yang mungkin jarang kita temukan seperti seni suara maupun seni drama tradisional. Hal yang paling menegangkan seperti debus saja bisa kita temukan di event ini. Selain kesenian tersebut, kita juga dapat menikmati keragaman jenis rumah tradisional dari seluruh kabupaten kota yang ada di Aceh.
Seolah olah sedang berada di Taman Mini Indonesia Indah, tetapi dalam hal ini konteks Aceh. Jarang sekali kita temui di daerah lain bahwa anjungan-anjungan daerah bisa berkumpul menjadi satu dalam sebuah lahan yang cukup luas. Tak hanya rumah tradisional, perkakas dapur hingga pelaminan digelar secara menarik dalam PKA. Pernak-pernik yang mewah hingga tata cara adat yang megah terlintas menandakan Aceh juga merupakan daerah yang kaya adat istiadatnya. Selain menjadi ajang pertunjukan kebudayaan, PKA juga menunjukkan betapa antusias warga daerah sangat tinggi dalam menyelenggarakan kelestarian budaya. PKA sendiri terdiri dari berbagai macam pergelaran seni, diantaranya pertunjukan Tari Saman, Zikir Maulid, Kaligrafi Al-Quran, Dalail Khairat, Lomba Seni Ukir, Festival Theater Rakyat Aceh, Festival Rebana, Festival Seni Tari Seudati, Lomba Paduan Suara se-Aceh, Lomba Tari Ranup Lampuan, Ra'pai Geleng, Geutangen Layang (lomba Layangan), dan masih banyak lainnya.
Seolah olah sedang berada di Taman Mini Indonesia Indah, tetapi dalam hal ini konteks Aceh. Jarang sekali kita temui di daerah lain bahwa anjungan-anjungan daerah bisa berkumpul menjadi satu dalam sebuah lahan yang cukup luas. Tak hanya rumah tradisional, perkakas dapur hingga pelaminan digelar secara menarik dalam PKA. Pernak-pernik yang mewah hingga tata cara adat yang megah terlintas menandakan Aceh juga merupakan daerah yang kaya adat istiadatnya. Selain menjadi ajang pertunjukan kebudayaan, PKA juga menunjukkan betapa antusias warga daerah sangat tinggi dalam menyelenggarakan kelestarian budaya. PKA sendiri terdiri dari berbagai macam pergelaran seni, diantaranya pertunjukan Tari Saman, Zikir Maulid, Kaligrafi Al-Quran, Dalail Khairat, Lomba Seni Ukir, Festival Theater Rakyat Aceh, Festival Rebana, Festival Seni Tari Seudati, Lomba Paduan Suara se-Aceh, Lomba Tari Ranup Lampuan, Ra'pai Geleng, Geutangen Layang (lomba Layangan), dan masih banyak lainnya.
Comments
Post a Comment