Skip to main content

Featured Post

Cara Beli Tiket Kapal Laut Pelni Online

Makassar Lagi

Kembali lagi ke Makassar, kali ini tak banyak cerita yang akan diceritakan. Mungkin hanya beberapa gambar saja yang bisa dibawa pulang :D Meski tak banyak, ada beberapa kesan yang tergores dalam perjalanan kali ini. Menikmati sunset dari dalam kabin air bus nya Garuda mengawali cerita ini. Meski sampai Makassar malam tak menyurutkan hati untuk memulai membuat lidah ini bergoyang. Kuliner Makassar memang tiada dua nya di dunia. Seporsi besar Mie Titi mengawali pertemuan kali ini.
Keesokan hari hujan seharian mengguyur Makassar. Sore baru bisa keluar menikmati Kota Daeng. Manalagi selain Losari. Sebelumnya menikmati SCANIA khas Ujungpandang. Dengan balutan Scorking membuat bus-bus di Makassar ini semakin gagah. Rutenya Toraja bahkan sampai ke utara lagi. Mungkin nanti lain waktu kita akan mencobanya. Sebelum gelap datang ada baiknya menikmat Roterdam. Sebuah lahan peninggalan masa perang dulu. Hingga kini masih terawat. Sayang waktu tak banyak, jadi hanya sekedar melihat-lihat saja. Sesekali terlihat fotomodel dadakan di sekitar. Menjelang sore petugas memberitahukan bahwa museum ini akan ditutup. Manalagi yang akan kita tuju selain Losari. Jadilah pisang epe dan saraba menemani sunset kali ini. Sayang nyamuk begitu lihai mengintai, membuat tak nyaman berada lama disana. Perjalanan dilanjutkan ke sekitar STIA LAN Makassar. Disini kita dapat menikmati kuliner seafood khas Makassar. Ikan lele yang besar itu menggoda untuk melahapnya. Sementara waktu beranjak, tak ada yang dapat menutup hari selain Kopi Toraja. Mungkin tak banyak cerita kali ini, biarlah foto foto ini menjadi saksi.


Comments

Popular posts from this blog

Kuching Waterfront: A Journey Through Time and Tranquility

Ah, the Kuching Waterfront! If you’ve never been, you’re in for a treat. The first time I visited, I wasn’t sure what to expect. I'd heard about it from a few travel forums, and it seemed like a "must-visit," but you know how those can be hit or miss. Spoiler alert: Kuching Waterfront was a massive hit for me, and I’m not the kind of person who’s easily impressed by just a riverside promenade. Let me tell you about my first day there—it started off a little rough. I woke up later than planned (typical me), rushed through breakfast, and by the time I made it to the Waterfront, it was mid-morning. Honestly, I was kind of grumpy because the sun was already blazing, and I forgot to pack a hat. That humidity? Yikes. But you know what? The moment I stepped onto the walkway and saw the Sarawak River, all my worries kind of melted away. There’s something about that wide, calm river that just puts you in a good mood. It’s like the whole city takes a deep breath there. The beauty ...

Cara Merubah Tempat Duduk Kereta Api Yang Sudah Dipesan

Naik kereta api adalah salah satu pilihan transportasi yang mengasyikkan dan efisien, terutama bagi para pelancong yang mencari kenyamanan serta pemandangan yang menarik selama perjalanan. Dengan berbagai pilihan kelas dan rute yang tersedia, kereta api menawarkan pengalaman yang unik dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Baik untuk perjalanan jarak jauh atau sekadar perjalanan sehari-hari, kereta api dapat memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang dibutuhkan. Namun, terkadang, Anda mungkin perlu menyesuaikan bangku Anda agar perjalanan menjadi lebih menyenangkan dan sesuai dengan preferensi Anda. Mengganti Bangku Kereta Api Mengganti bangku kereta api dapat dilakukan dengan mudah, baik secara offline maupun online. Jika Anda memutuskan untuk mengganti bangku secara offline, Anda perlu melakukan pengajuan di stasiun kereta yang telah ditentukan. Proses ini memerlukan verifikasi dan dapat dikenakan biaya administrasi. Penting untuk memperhatikan batas waktu pengajuan serta me...

Penginapan Chandra di Fajar Bulan, Lampung Barat

Dari jauh sudah terlihat papan nama Hotel Chandra. Hotel yang beralamat di Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Jika dari arah Bukit Kemuning ke arah Liwa, lokasinya tepat berada di sebelah kiri jalan. Setiba di ruang tamu, petugas yang bekerja menyapa dengan ramah. Sepertinya ini bukan pekerja, tetapi pemiliknya langsung. Saya diajak untuk melihat beberapa tipe kamar. Setelahnya memutuskan untuk memilih kamar yang dekat dengan dapur. Kamar ini tepat berada di salah satu sudut. Sebuah meja dan dua kursi ditempatkan di depan setiap kamar. Baca Juga:  Kopi Lampung Terbaik Tarif yang ditawarkan untuk menginap di hotel ini hanya sebesar 200 ribu rupiah per malam, yang sudah termasuk air mineral dan sarapan pagi. Harga tersebut sangat terjangkau untuk sebuah penginapan dengan kamar yang bersih dan terawat dengan baik. Di penginapan ini kita juga dapat memesan makanan dan minuman lainnya. Selain itu, pelayanan di Hotel Chandra sangat ramah dan profesional. Pengel...