Skip to main content

Featured Post

Pengalaman Menginap di Luminor Hotel Palembang

Guesthouse Bu Ade Sabang Feel Like Home

Feel like home to me

Feels like I'm all the way back where I belong 

Sepenggal lirik Feel Like Home milik Chantal Jennifer Kreviazuk terdengar jelas di telinga. Lagu ini terdengar lembut dari pengeras suara yang tersemat di telinga. Tetapi harus segera berhenti mendengarkan lagu ini setelah van jemputan kami tiba di penginapan. Dari luar tidak tampak bahwa bangunan di hadapan mata adalah sebuah penginapan. Lahar parkir tidak luas, hanya bisa menampung 2 unit kendaraan roda empat dan beberapa unit sepeda motor saja. Beberapa pot bunga tertata rapih di sudut halaman. Dibatasi dengan jaring jaring jala nelayan. Sepertinya menghindari adanya gangguan dari ternak yang melintas. Sepintas saja memang lagi lagi tidak terlihat bangunan ini seperti penginapan. Halaman kecil di depan bangunan yang menyerupai rumah ini tidak mempunyai pagar pembatas dengan jalan raya. Tetapi dapat saya yakinkan kepada kalian bahwa bangunan ini adalah sebuah penginapan di Pusat Kota Sabang. 

Tepat di bagian depan tersemat papan nama Guest House Bu Ade. Terdapat pintu kaca di bagian depan bangunan. Meski pintu kaca tertutup, akan sangat jelas terlihat dari luar ada ruang tamu yang besar disana. Terdapat beberapa kursi tamu panjang yang berbalutkan kulit dengan ukiran kayu sebagai penyangganya. Di sudut ruang tersebut terdapat meja kecil dengan papan nama bertuliskan Bu Ade lengkap dengan nomor telepon yang bisa dihubungi. Satu buah kotak berisikan kunci-kunci kamar terlihat jelas di belakangnya. Dari ruang tamu ini kita bisa melihat beberapa pintu kamar yang berbaris rapih. Kemudian jalan ke dalam terlihat menyempit karena terdapat meja makan yang tersusun rapih. Jika terus melangkah ke dalam, akan terlihat ada dua kamar di sebelah kiri. Letaknya masih sejajar dengan lantai ruang tamu. Tepat di depan kamar tersebut terdapat dua bangunan kamar lain yang keberadaan lantainya lebih rendah. Juga tersusun dua meja makan lengkap dengan empat kursi di sekitarnya. Sepertinya memang bangunan ini lebih cocok kita sebut dengan rumah ketimbang sebuah penginapan.


 Senyum ramah Bu Ade menyambut kedatangan kami sore ini. Segelas jus dengan cepat sudah berada dalam genggaman tangan. Seperti pulang ke rumah, begitulah Bu Ade menyambut setiap tamu yang berkunjung kesana. Jujur saya tidak tahu sejak kapan Bu Ade memberikan welcome drink berupa jus. Karena sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Kedatangan kami kali ini bukanlah kali pertama. Kebersihan dan kenyamanan menjadikan kami lagi-lagi kembali ke Guest House Bu Ade. Sebentar saja teko berisi jus tersebut habis dan dengan cepat beliau menyediakannya kembali. Barulah setelahnya dengan sigap beliau membagikan kunci kamar yang telah kami pesan sebelumnya. 

kamarnya udah kita berantakin ya

 Guest House Bu Ade menyediakan dua jenis kamar. Setiap kamar dibekali dengan fasilitas AC, Shower Hot and Cold, Wastafel dan toilet duduk. Yang membedakannya adalah ketersediaan TV. Kamar dengan TV dipatok tarif sebesar 350ribu rupiah dan kamar tanpa TV dikenai tarif 300ribu rupiah untuk 1 malamnya. Setiap kelas kamar tersebut dilengkapi dengan jenis kasur single bed (king size) dan twin bed. Pada bagian lain penginapan terlihat ada jemuran pakaian, persis seperti sedang berada di rumah. Kita dapat menjemur handuk dan pakaian lainnya. Penginapan ini menyediakan air mineral secara gratis sepanjang waktu. Terdapat air mineral galon di depan meja makan. 


 Pagi kembali menyapa setiap pengujung Guest House Bu Ade. Matahari masih malu malu untuk turut hadir bersama. Tetapi aroma wangi terus menyeruak memaksa masuk ke sela-sela selimut. Aromanya benar-benar menggoda. Bu Ade menyediakan sarapan sebagai bagian dari layanan penginapan ini. Menunya sangat bervariasi bahkan setiap harinya selalu berganti-ganti. Ada soto ayam, ikan sambal goreng, telur bulat, kerupuk, teh manis, kopi, benar-benar seperti sedang berada di rumah. Apalagi kita dengan bebas untuk menikmati semua menu sarapan tanpa dibatasi. Biasanya di meja makan kita bisa bertegur sapa dengan seluruh pengunjung yang ada saat itu. 

 

Guest House Bu Ade menyediakan jaringan internet yang sangat mumpuni. Setiap pengunjung juga diberikan sabun, sampo, pasta gigi dan dipinjami handuk bersih. Setiap hari kamar selalu dibersihkan, sehingga ketika kita kembali ke kamar pada sore hari selepas beraktifitas, kamar kembali tertata rapih. Penginapan ini tidak bising karena tidak berada di jalan utama. Ketenangan kerap menjadi pilihan dari setiap pengunjung yang datang. Lokasi penginapan ini sangat strategis karena berada tidak jauh dari kedai makan, kedai kopi dan Mesjid. Untuk kawan kawan yang sedang melancong ke Sabang, sangat direkomendasikan mejadikan Wisma Bu Ade sebagai pilihan penginapan. Karena Guest House Bu Ade, Feel Like Home.


Guest House Bu Ade


Jln.Jend.A Yani No.46, Kuta Ateueh, Sukakarya, Kota Sabang, Aceh 23511, Indonesia

Telp: 085294942648, 082211975717

 Update Artikel Pilihan Lainnya Dari Blog Kami di Google News Henri Sinurat

Comments

Popular posts from this blog

Kuching Waterfront: A Journey Through Time and Tranquility

Ah, the Kuching Waterfront! If you’ve never been, you’re in for a treat. The first time I visited, I wasn’t sure what to expect. I'd heard about it from a few travel forums, and it seemed like a "must-visit," but you know how those can be hit or miss. Spoiler alert: Kuching Waterfront was a massive hit for me, and I’m not the kind of person who’s easily impressed by just a riverside promenade. Let me tell you about my first day there—it started off a little rough. I woke up later than planned (typical me), rushed through breakfast, and by the time I made it to the Waterfront, it was mid-morning. Honestly, I was kind of grumpy because the sun was already blazing, and I forgot to pack a hat. That humidity? Yikes. But you know what? The moment I stepped onto the walkway and saw the Sarawak River, all my worries kind of melted away. There’s something about that wide, calm river that just puts you in a good mood. It’s like the whole city takes a deep breath there. The beauty

Penginapan Chandra di Fajar Bulan, Lampung Barat

Dari jauh sudah terlihat papan nama Hotel Chandra. Hotel yang beralamat di Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Jika dari arah Bukit Kemuning ke arah Liwa, lokasinya tepat berada di sebelah kiri jalan. Setiba di ruang tamu, petugas yang bekerja menyapa dengan ramah. Sepertinya ini bukan pekerja, tetapi pemiliknya langsung. Saya diajak untuk melihat beberapa tipe kamar. Setelahnya memutuskan untuk memilih kamar yang dekat dengan dapur. Kamar ini tepat berada di salah satu sudut. Sebuah meja dan dua kursi ditempatkan di depan setiap kamar. Baca Juga:  Kopi Lampung Terbaik Tarif yang ditawarkan untuk menginap di hotel ini hanya sebesar 200 ribu rupiah per malam, yang sudah termasuk air mineral dan sarapan pagi. Harga tersebut sangat terjangkau untuk sebuah penginapan dengan kamar yang bersih dan terawat dengan baik. Di penginapan ini kita juga dapat memesan makanan dan minuman lainnya. Selain itu, pelayanan di Hotel Chandra sangat ramah dan profesional. Pengelola

Cara Merubah Tempat Duduk Kereta Api Yang Sudah Dipesan

Naik kereta api adalah salah satu pilihan transportasi yang mengasyikkan dan efisien, terutama bagi para pelancong yang mencari kenyamanan serta pemandangan yang menarik selama perjalanan. Dengan berbagai pilihan kelas dan rute yang tersedia, kereta api menawarkan pengalaman yang unik dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Baik untuk perjalanan jarak jauh atau sekadar perjalanan sehari-hari, kereta api dapat memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang dibutuhkan. Namun, terkadang, Anda mungkin perlu menyesuaikan bangku Anda agar perjalanan menjadi lebih menyenangkan dan sesuai dengan preferensi Anda. Mengganti Bangku Kereta Api Mengganti bangku kereta api dapat dilakukan dengan mudah, baik secara offline maupun online. Jika Anda memutuskan untuk mengganti bangku secara offline, Anda perlu melakukan pengajuan di stasiun kereta yang telah ditentukan. Proses ini memerlukan verifikasi dan dapat dikenakan biaya administrasi. Penting untuk memperhatikan batas waktu pengajuan serta me