Skip to main content

Menikmati Keindahan Taman Langit Pangalengan: Camping Terbaik Untuk Pemula


Taman Langit Pangalengan 360, yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, adalah surga tersembunyi bagi para pecinta alam dan penggemar fotografi. Berada di ketinggian 1.670 meter di atas permukaan laut (mdpl), tempat ini menawarkan pemandangan alam yang mengagumkan dan udara segar yang menyegarkan. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman camping di Taman Langit Pangalengan, serta memberikan informasi penting tentang view terbaik, spot foto Instagramable, harga tiket masuk, dan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di sana.

Perjalanan Menuju Taman Langit Pangalengan

Perjalanan saya dimulai dari Bandung, menempuh jarak sekitar 64 kilometer dari pusat kota. Menggunakan sepeda motor, saya memerlukan waktu hampir 2 jam untuk sampai ke lokasi, karena menghadapi kemacetan lalu lintas. Taman Langit Pangalengan saat ini hanya bisa diakses dengan mobil elf atau mini bus, dan belum bisa dilalui oleh bus ukuran sedang hingga besar.

Harga Tiket Masuk Taman Langit Pangalengan

Berikut adalah rincian harga tiket masuk ke Taman Langit Pangalengan:

- Tiket masuk orang dewasa: Rp 10.000 per orang

- Tiket masuk anak-anak berusia 7-12 tahun: Rp 5.000 per anak

- Tiket camping (termasuk tiket masuk): Rp 35.000 per orang untuk satu malam

- Tiket parkir motor (non-camping): Rp 5.000 per unit

- Tiket parkir motor (camping): Rp 10.000 per malam

- Tiket parkir mobil (non-camping): Rp 10.000 per unit

- Tiket parkir mobil (camping): Rp 20.000 per malam


Area Camping dan Fasilitas


Taman Langit Pangalengan memiliki area camping yang cukup luas dengan berbagai spot untuk berfoto. Tersedia fasilitas toilet yang bersih dengan air jernih, meskipun saat saya berkunjung ada sedikit kendala air tidak mengalir sebentar di sore hari. Selain itu, terdapat masjid untuk shalat dan berbagai pilihan villa. Jika kalian membawa tenda sendiri, kalian hanya perlu melapor ke petugas dan akan ditunjukkan lokasi untuk mendirikan tenda. Namun, jika tidak membawa tenda, tersedia beberapa paket camping lengkap dengan peralatan yang bisa disewa.

Kebetulan kami memang sudah membawa tenda dari Bandung. Kami hanya melapor saja kepada petugas loket di atas. Petugas memeriksa tiket masuk kami, dan menunjukkan lokasi untuk mendirikan tenda. Camping disini begitu menarik karena kita juga disediakan aliran listrik. Jadi kita bisa mengisi daya lampu maupun handphone.


Warung Makan dan Penyewaan Peralatan Camping



Di sekitar area camping, terdapat beberapa warung yang menyediakan makanan, sehingga kalian tidak perlu khawatir jika tidak membawa perbekalan. Selain itu, tersedia penyewaan peralatan camping untuk memenuhi kebutuhan kalian selama berkemah. Bagi yang tidak sanggup berjalan ke area atas taman langit, terdapat ojek yang siap mengantar dengan harga terjangkau.

Kami sudah membawa perbekalan dari Bandung, hanya saja lupa membawa kuali atau wajan dan kabel panjang untuk listrik. Beruntung kami dapat menyewanya di pos penjaga di atas. Beberapa kali juga kami pergi ke kedai di samping camping ground untuk membeli gorengan. Maklum disini dingin, jadi sangat cocok untuk menikmati bala bala dan kopi panas.


View Terbaik dan Spot Foto Instagramable

Taman Langit Pangalengan terkenal dengan pemandangan yang memukau. Saat cuaca cerah, kalian bisa menikmati keindahan matahari terbenam yang spektakuler. Warna oranye dan merah muda yang memancar dari langit memberikan kesan magis yang sulit dilupakan. Pemandangan sunset ini sering menjadi latar belakang favorit untuk berfoto dan diunggah ke Instagram.


Selain sunset, sunrise di Taman Langit Pangalengan juga tidak kalah menakjubkan. Menikmati matahari muncul di balik kebun teh adalah pengalaman yang luar biasa. Cahaya matahari pagi yang menerangi kebun teh menciptakan panorama yang sangat indah dan menenangkan.

Setelah matahari benar benar muncul, kami memutuskan untuk kembali. Mengemasi tenda dan mengembalikan peralatan yang kami sewa. Menjelang pukul 10 terik matahari mulai terasa. Sebenarnya mau juga berlama lama disini, tetapi panasnya semakin menjadi. Suhu udara yang tadinya sejuk, menjadi hangat. Lain waktu pasti akan kembali untuk camping disini.

Tips Berkunjung ke Taman Langit Pangalengan

- Bawa Pakaian Tebal: Suhu di ketinggian ini bisa sangat dingin, terutama di malam hari. Pastikan kalian membawa jaket tebal dan pakaian hangat.

- Jangan Lupa KTP: KTP akan ditahan saat registrasi, jadi pastikan untuk mengambilnya kembali saat pulang.

- Perlengkapan Camping: Jika kalian membawa tenda sendiri, pastikan semua peralatan camping sudah lengkap. Namun, jika tidak, kalian bisa menyewa peralatan di lokasi.

- Cek Kondisi Cuaca: Pastikan untuk mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat agar bisa mempersiapkan diri dengan baik.


Taman Langit Pangalengan adalah destinasi wisata yang sempurna untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian. Dengan view terbaik, spot foto Instagramable, harga tiket masuk yang terjangkau, dan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan, tempat ini menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman-teman. Jangan ragu untuk merencanakan kunjungan kalian ke Taman Langit Pangalengan dan nikmati pengalaman camping yang tidak terlupakan di sana.

Update Artikel Pilihan Lainnya Dari Blog Kami di Google News Henri Sinurat

Comments

Popular posts from this blog

Kuching Waterfront: A Journey Through Time and Tranquility

Ah, the Kuching Waterfront! If you’ve never been, you’re in for a treat. The first time I visited, I wasn’t sure what to expect. I'd heard about it from a few travel forums, and it seemed like a "must-visit," but you know how those can be hit or miss. Spoiler alert: Kuching Waterfront was a massive hit for me, and I’m not the kind of person who’s easily impressed by just a riverside promenade. Let me tell you about my first day there—it started off a little rough. I woke up later than planned (typical me), rushed through breakfast, and by the time I made it to the Waterfront, it was mid-morning. Honestly, I was kind of grumpy because the sun was already blazing, and I forgot to pack a hat. That humidity? Yikes. But you know what? The moment I stepped onto the walkway and saw the Sarawak River, all my worries kind of melted away. There’s something about that wide, calm river that just puts you in a good mood. It’s like the whole city takes a deep breath there. The beauty

Penginapan Chandra di Fajar Bulan, Lampung Barat

Dari jauh sudah terlihat papan nama Hotel Chandra. Hotel yang beralamat di Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Jika dari arah Bukit Kemuning ke arah Liwa, lokasinya tepat berada di sebelah kiri jalan. Setiba di ruang tamu, petugas yang bekerja menyapa dengan ramah. Sepertinya ini bukan pekerja, tetapi pemiliknya langsung. Saya diajak untuk melihat beberapa tipe kamar. Setelahnya memutuskan untuk memilih kamar yang dekat dengan dapur. Kamar ini tepat berada di salah satu sudut. Sebuah meja dan dua kursi ditempatkan di depan setiap kamar. Baca Juga:  Kopi Lampung Terbaik Tarif yang ditawarkan untuk menginap di hotel ini hanya sebesar 200 ribu rupiah per malam, yang sudah termasuk air mineral dan sarapan pagi. Harga tersebut sangat terjangkau untuk sebuah penginapan dengan kamar yang bersih dan terawat dengan baik. Di penginapan ini kita juga dapat memesan makanan dan minuman lainnya. Selain itu, pelayanan di Hotel Chandra sangat ramah dan profesional. Pengelola

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m