Skip to main content

Freddies Santai Sumurtiga, Sabang: Surga Tersembunyi di Ujung Barat Indonesia

Kalau kamu sedang mencari tempat untuk benar-benar melepaskan diri dari hiruk-pikuk kota dan menikmati suasana pantai yang tenang, Freddies Santai Sumurtiga di Sabang, Pulau Weh, adalah pilihan yang tepat. Jujur, saya tidak tahu banyak tentang tempat ini sebelum mendengar rekomendasi dari seorang teman. Sabang sering dikenal sebagai titik paling barat Indonesia, tapi siapa sangka kalau di sini, ada sebuah tempat santai yang begitu memikat hati?


Kesan Pertama: Nyaman dan Homey

Saat pertama kali saya tiba di Freddies, hal yang langsung terasa adalah suasana yang begitu santai dan hangat. Letaknya di Pantai Sumur Tiga, salah satu pantai terbaik di Pulau Weh, resort ini bukan hotel mewah berbintang lima, tapi lebih seperti rumah kedua. Bungalow-nya menghadap langsung ke laut, menawarkan pemandangan yang memukau. Setiap pagi, saya bisa bangun dengan suara ombak yang menenangkan dan matahari terbit yang perlahan-lahan muncul di balik cakrawala.

Di sini, kamu tidak akan menemukan gangguan dari lalu lintas atau kebisingan kota. Tempat ini benar-benar detox bagi jiwa—tidak ada yang lebih baik selain duduk di teras sambil menikmati secangkir kopi, membaca buku, atau sekadar memandang ke laut biru. Nama "Santai" memang cocok banget untuk menggambarkan suasana di sini.

Makanan Lezat ala Freddie

Salah satu hal yang benar-benar membuat saya jatuh cinta dengan tempat ini adalah makanan yang disajikan. Freddie, pemilik resort, terkenal karena masakan ala rumahan yang lezat. Setiap malam ada menu makan malam berbeda, dan biasanya itu adalah buffet style dengan beragam pilihan makanan lokal dan internasional. Ada ikan bakar yang segar, kari, sayuran tumis, dan tentu saja sambal yang bikin ketagihan!

Saya ingat sekali ketika malam itu ada hidangan ikan tuna segar yang baru saja ditangkap pagi harinya. Rasanya benar-benar luar biasa, seperti tidak pernah saya coba sebelumnya. Makanannya juga tidak hanya lezat, tapi Freddie sendiri sering berbincang dengan para tamu, memastikan semuanya merasa nyaman dan puas. Rasanya seperti makan di rumah teman baik, dengan suasana akrab dan penuh kehangatan.


Aktivitas: Berenang dan Menikmati Keindahan Pantai

Selain bersantai, Sabang terkenal karena keindahan pantainya. Di Freddies, kamu bisa langsung berenang hanya beberapa meter dari pantai. Saat pertama kali mencoba berenangdi sini, saya langsung terpukau dengan keindahan pantainya. Hanya saja memang ombak disini terbilang tinggi. Jadi untuk kalian yang belum lancar berenang, sebaiknya mencari pantai lain

Kalau kamu suka menyelam, Pulau Weh juga merupakan salah satu destinasi diving terbaik di Indonesia. Ada banyak spot menyelam di sekitar Sabang, dan biasanya resort akan membantu mengatur perjalanan untuk diving ke spot-spot terkenal seperti Rubiah Sea Garden atau The Canyon. Sayangnya, waktu saya ke sana, saya tidak sempat mencoba diving, tapi dari cerita beberapa tamu lain, pengalaman menyelam di sini sungguh menakjubkan.


Baca Juga: Guest House Bu Ade Paling Rekomendasi di Sabang

Suasana yang Cocok untuk Semua

Satu hal lagi yang bikin Freddies Santai Sumurtiga begitu istimewa adalah suasananya yang cocok untuk siapa saja. Entah kamu solo traveler yang ingin mencari ketenangan, pasangan yang ingin menikmati momen romantis di tepi pantai, atau bahkan keluarga yang membawa anak-anak, tempat ini bisa menjadi tempat pelarian yang sempurna. Ada ruang terbuka hijau di sekitar bungalow, tempat anak-anak bisa bermain, dan pantai berpasir putih yang landai sangat aman untuk berenang.

Untuk saya yang datang sendirian, Freddies memberikan suasana yang hangat dan ramah. Saya dengan mudah bertemu banyak orang baru, berbagi cerita, dan menjalin persahabatan baru selama saya di sana. Di malam hari, sering ada tamu yang berkumpul di restoran, ngobrol santai tentang petualangan mereka menjelajahi Pulau Weh, sambil ditemani deburan ombak yang menjadi musik alami.


Tips: Jangan Lupa Bawa Kamera!

Setiap sudut Freddies Santai Sumurtiga menawarkan kesempatan untuk mengambil foto yang indah. Jadi, pastikan kamu membawa kamera atau setidaknya smartphone dengan kamera bagus. Saya sering mendapati diri saya hanya duduk di pantai, melihat matahari terbenam, dan rasanya seperti berada di dunia lain. Golden hour di sini benar-benar spektakuler, dengan langit yang berubah warna dari oranye ke ungu, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk foto-foto yang menakjubkan.


Tempat yang Akan Selalu Dirindukan

Kalau ada satu hal yang saya sesali, itu adalah saya tidak menghabiskan lebih banyak waktu di Freddies Santai Sumurtiga. Tempat ini benar-benar cocok buat siapa saja yang ingin melarikan diri dari rutinitas, menikmati alam yang indah, dan bersantai tanpa terburu-buru. Dengan pemandangan yang luar biasa, makanan lezat, dan suasana yang ramah, Freddies bukan sekadar tempat menginap—ini adalah pengalaman yang akan selalu saya ingat dengan senyum di wajah.


Jadi, jika kamu mencari destinasi liburan yang jauh dari keramaian, dengan suasana yang tenang dan alami, saya sangat merekomendasikan Freddies Santai Sumurtiga di Sabang. Kalian juga bisa memesan penginapan ini melalui online travel agent ya pren. Satu hal yang pasti, kamu akan pulang dengan hati yang damai dan kepala yang penuh kenangan indah.

Comments

Popular posts from this blog

Kuching Waterfront: A Journey Through Time and Tranquility

Ah, the Kuching Waterfront! If you’ve never been, you’re in for a treat. The first time I visited, I wasn’t sure what to expect. I'd heard about it from a few travel forums, and it seemed like a "must-visit," but you know how those can be hit or miss. Spoiler alert: Kuching Waterfront was a massive hit for me, and I’m not the kind of person who’s easily impressed by just a riverside promenade. Let me tell you about my first day there—it started off a little rough. I woke up later than planned (typical me), rushed through breakfast, and by the time I made it to the Waterfront, it was mid-morning. Honestly, I was kind of grumpy because the sun was already blazing, and I forgot to pack a hat. That humidity? Yikes. But you know what? The moment I stepped onto the walkway and saw the Sarawak River, all my worries kind of melted away. There’s something about that wide, calm river that just puts you in a good mood. It’s like the whole city takes a deep breath there. The beauty

Penginapan Chandra di Fajar Bulan, Lampung Barat

Dari jauh sudah terlihat papan nama Hotel Chandra. Hotel yang beralamat di Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Jika dari arah Bukit Kemuning ke arah Liwa, lokasinya tepat berada di sebelah kiri jalan. Setiba di ruang tamu, petugas yang bekerja menyapa dengan ramah. Sepertinya ini bukan pekerja, tetapi pemiliknya langsung. Saya diajak untuk melihat beberapa tipe kamar. Setelahnya memutuskan untuk memilih kamar yang dekat dengan dapur. Kamar ini tepat berada di salah satu sudut. Sebuah meja dan dua kursi ditempatkan di depan setiap kamar. Baca Juga:  Kopi Lampung Terbaik Tarif yang ditawarkan untuk menginap di hotel ini hanya sebesar 200 ribu rupiah per malam, yang sudah termasuk air mineral dan sarapan pagi. Harga tersebut sangat terjangkau untuk sebuah penginapan dengan kamar yang bersih dan terawat dengan baik. Di penginapan ini kita juga dapat memesan makanan dan minuman lainnya. Selain itu, pelayanan di Hotel Chandra sangat ramah dan profesional. Pengelola

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m