Udara dingin masih menusuk meski tubuh sudah berbalut selimut. Sesekali suara endusan kerbau terdengar dari barak di bawah rumah panggung khas Batak ini. Menjadi kebiasaan Namboru (Bibi / saudara perempuan dari Bapak) mulai menyalakan api di tungku dapur sejak pagi buta. Selain menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya yang akan berangkat sekolah, duduk di depan tungku api membuat badan tetap hangat. Udara dingin memang menjadi ciri khas Sibane-Bane, Aek Nauli, Samosir. Pulang ke tanah kelahiran Bapak menjadi kebahagiaan bagi saya ketika ingin menjauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Desa Aek Nauli sudah sedikit lebih baik sekarang, listrik sudah ada, beberapa rumah sudah mempunyai bak penampungan yang terisi air jika hujan datang. Berhemat air adalah nasehat yang paling sakti di desa ini. Akses jalan yang buruk membuat mobil tanki terkadang berat hati untuk menghantarkan air ke desa di dataran tinggi Pulau Samosir ini. Alunan lagu-lagu Batak terdengar dari radio yang dimiliki bibi. Pagi i...
jalan yang pasti pasti, yang pasti jalan jalan