Pertama kali menginjakkan kaki di terminal Pulogadung, kesannya sangat semerawut. Angkutan kota parkir tidak teratur. Calo penumpang bus bebas berkeliaran di terminal. Petugas terminal kesannya acuh tak acuh. Pulogadung sedikit kumuh, karena sampah berceceran dimana mana. Pedagang kaki lima masih kurang teratur. Tetapi jika kita pikirkan itu semua, maka tidaklah sempat waktu untuk menikmati hal lainnya. Setelah masuk ke dalam terminal, maka terlihatlah beberapa bus tujuan timur Jawa terparkir sesuai dengan lintasannya masing-masing. Masih terlihat bus-bus lama terparkir disana. Stuttgart punya barang, masih mendominasi Pulogadung sore itu. Entah bagaimana saya menceritakannya, Prima Intercooler turut menemani OH 1521 hingga varian Mercedez Benz lainnya. Jika berbicara nama, dari Bejeu, Shantika, hingga Luragung (si raja pantura) turut memadati suasana Pulogadung yang sendu saat itu.Mungkin jika melihat Mercedez Benz tidaklah aneh bagi saya, karena sudah lazim digunak...
jalan yang pasti pasti, yang pasti jalan jalan