Henri Sinurat

Kalau kamu sedang mencari tempat untuk benar-benar melepaskan diri dari hiruk-pikuk kota dan menikmati suasana pantai yang tenang, Freddies Santai Sumurtiga di Sabang, Pulau Weh, adalah pilihan yang tepat. Jujur, saya tidak tahu banyak tentang tempat ini sebelum mendengar rekomendasi dari seorang teman. Sabang sering dikenal sebagai titik paling barat Indonesia, tapi siapa sangka kalau di sini, ada sebuah tempat santai yang begitu memikat hati? Kesan Pertama: Nyaman dan Homey Saat pertama kali saya tiba di Freddies, hal yang langsung terasa adalah suasana yang begitu santai dan hangat. Letaknya di Pantai Sumur Tiga, salah satu pantai terbaik di Pulau Weh, resort ini bukan hotel mewah berbintang lima, tapi lebih seperti rumah kedua. Bungalow-nya menghadap langsung ke laut, menawarkan pemandangan yang memukau. Setiap pagi, saya bisa bangun dengan suara ombak yang menenangkan dan matahari terbit yang perlahan-lahan muncul di balik cakrawala. Di sini, kamu tidak akan menemukan gangguan dar...

Kalau ngomongin Aceh, mungkin hal pertama yang terlintas di benak kita adalah kopi Gayo yang terkenal. Tapi di Aceh Barat, ada satu tradisi minum kopi yang unik dan menarik perhatian banyak orang, yaitu kopi terbalik . Awalnya, saya juga penasaran banget, apa sih yang dimaksud dengan kopi terbalik? Kenapa sampai disebut begitu? Nah, akhirnya saya berkesempatan mencoba langsung ketika berkunjung ke Aceh Barat. Apa Itu Kopi Terbalik? Dari namanya saja sudah terdengar unik, kan? Tapi secara harfiah, memang cara penyajian kopi ini terbalik. Biasanya, kalau kita minum kopi, cangkir ada di bawah dan mulut kita di atas. Tapi, di sini, cangkir kopinya disajikan dalam posisi terbalik, dengan piring kecil menutupi bagian mulut cangkir. Cangkir yang sudah terbalik itu kemudian diletakkan di atas piring saji, dan minum kopinya pun bukan dengan menyeruput biasa, melainkan dari sedotan yang dimasukkan ke sela-sela cangkir dan piring kecil. Awalnya, saya agak canggung ketika pertama kali mencobanya. ...

Bandara Sultan Thaha di Jambi adalah pintu gerbang utama bagi para pelancong yang datang ke kota ini. Dengan berbagai moda transportasi yang tersedia, pilihan untuk menuju pusat kota atau tempat tujuan lain di Jambi cukup beragam. Apakah kamu seorang wisatawan atau penduduk lokal, mengetahui pilihan transportasi dari dan ke bandara akan sangat membantu. Di sini, saya akan membagikan beberapa opsi transportasi yang tersedia dari Bandara Sultan Thaha. 1. Taksi Bandara Taksi resmi bandara merupakan salah satu pilihan yang paling nyaman, meski sedikit lebih mahal dibandingkan moda transportasi lainnya. Taksi di Bandara Sultan Thaha dikelola oleh perusahaan resmi, jadi kamu tidak perlu khawatir soal keamanan dan kenyamanan. Tarif: Tarif taksi dari bandara biasanya sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000, tergantung pada jarak tujuan. Jika kamu menuju pusat kota Jambi, biasanya tarifnya ada di kisaran Rp 60.000. Ketersediaan: Kamu bisa langsung menemukan taksi di area parkir bandara. Ada juga b...

Kamu pernah nggak sih, pesan tiket kereta eksekutif dan merasa kursinya nggak sesuai keinginan? Mungkin lokasinya terlalu dekat toilet, atau kamu ingin kursi di dekat jendela untuk menikmati pemandangan. Jangan khawatir, ternyata ada cara untuk mengubah kursi kereta eksekutif dengan mudah, asalkan kamu tahu langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa tips dan panduan praktis untuk mengubah kursi kereta eksekutif kamu, berdasarkan pengalaman pribadi dan juga informasi resmi dari PT KAI. 1. Segera Cek Kursi Setelah Pembelian Tiket Setelah kamu membeli tiket kereta eksekutif, baik itu lewat aplikasi KAI Access, situs web resmi, atau dari agen perjalanan, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah segera mengecek detail tiket, termasuk nomor kursi. Ini penting karena semakin cepat kamu cek, semakin besar peluang untuk mengubah kursi jika ada yang tidak sesuai keinginanmu. Kalau kamu merasa lokasi kursimu kurang ideal—misalnya terlalu dekat pintu masuk, di bagian tengah gerbong,...

Ah, the Kuching Waterfront! If you’ve never been, you’re in for a treat. The first time I visited, I wasn’t sure what to expect. I'd heard about it from a few travel forums, and it seemed like a "must-visit," but you know how those can be hit or miss. Spoiler alert: Kuching Waterfront was a massive hit for me, and I’m not the kind of person who’s easily impressed by just a riverside promenade. Let me tell you about my first day there—it started off a little rough. I woke up later than planned (typical me), rushed through breakfast, and by the time I made it to the Waterfront, it was mid-morning. Honestly, I was kind of grumpy because the sun was already blazing, and I forgot to pack a hat. That humidity? Yikes. But you know what? The moment I stepped onto the walkway and saw the Sarawak River, all my worries kind of melted away. There’s something about that wide, calm river that just puts you in a good mood. It’s like the whole city takes a deep breath there. The beauty ...

Sungai Petani, a charming town in Malaysia, offers a variety of accommodations for travelers on a budget. If you’re looking for affordable yet comfortable places to stay, here’s a detailed review of some of the most budget-friendly hotels in the area based on recent reviews. 1. SP Golden Star Hotel Overview: SP Golden Star Hotel is a top choice for budget-conscious travelers. The hotel offers a clean and serene environment, with rooms that are notably well-maintained. Guests have praised the hotel for its immaculate shared bathrooms and overall cleanliness. Amenities: One of the standout features of SP Golden Star Hotel is its superbly fast WiFi, which is ideal for travelers needing to stay connected. Additionally, the hotel provides free mineral water daily, adding value to the stay. The flexible check-out policy is another highlight, with the option to check out before 2 PM for just RM10. Location: Conveniently located within walking distance of several essential amenities, coffee...

Origins Once upon a time, in a village by a river, lived a poor farmer named Toba. Toba worked hard on his fields, but his harvests were always insufficient. One day, while fishing in the river, Toba caught a very large and extraordinary fish. After eating the fish, Toba found himself becoming very wealthy. Love and Mistake Toba eventually met a beautiful woman who turned out to be the daughter of a deity. They married and had a son. However, they had one crucial rule: Toba was forbidden to reveal his wife's divine origins to anyone. Unfortunately, Toba could not keep the secret and one day told their son about his mother's origins. When his wife discovered that her secret had been revealed, she became very angry and decided to leave Toba and their child. Transformation When Toba’s wife left them, she and their child transformed into fish and jumped into the vast lake. The lake eventually became the Lake Toba we know today. The island in the middle of the lake is believed to be...